TANAMAN DAN KUTU PUTIH

Kutu putih hama mematikan


Wah tanaman hiasku terserang kutu putih, dan parahnya hama ini bisa terbang dan pindah ke tanaman lainnya dengan cepat, ditambah dengan kemampuannya bertelur, repot deh. Untuk urusan ini terpaksa diriku cari info di internet, sekalian buat bahan tulisan di blog tentunya.

Berikut yang aku temukan. Hama kutu putih atau bahasa kerennya mealy bug atau paracoccus marginatus merupakan salah satu hama yang kerap menyerang tanaman, baik tanaman sayuran maupun tanaman hias, Hama jenis serangga ini mengeluarkan sejenis zat putih yang berlilin, berkapas putih yang menutupi keseluruhan badan lembut yang berwarna merah muda, menyebabkan ia kelihatan seperti debu putih. Kutu putih dapat ditemukan pada bagian tanaman yang menjadi pertemuan antara daun dan batang (buku-buku batang), atau batang dan buah (kebetulan pohon jerukku juga terkena hama ini, dan sang kutu berdiam diri di sela sela buah dan batang), serta diatas dan atau dibawah daun muda. Sang kutu menyerang tanaman dengan cara menghisap sari dari tanaman, yang mengakibatkan tanaman menjadi layu, dan itu juga sebabnya daun muda tanaman hiasku semuanya mengkerut. Selain itu kutu putih ini juga mengeluarkan cairan manis sepertt madu yang dapat mengundang semut, dan seperti pepatah ada gula ada semut, maka juga berlaku keadaan ada kutu putih ada pula semut, pada awalnya aku kira semut ini berfungsi sebagai predator alam sang kutu tapi ternyata bukan begitu adanya.

Menurut beberapa sumber, hama kutu putih terjadi pertama kali di luar negeri pada 1998, tepatnya di Florida, Amerika Serikat. Hama ini bisa sampai ke Indonesia dengan perantara melalui tanaman hias impor seperti plumeria, hibiscus, acalypha yang dikenal luas sebagai tanaman inang hama kutu putih yang sama. Dengan kemampuannya menempel di baju, bisa jadi salah satu kemungkinan mengapa sang kutu bisa ada di Indonesia adalah melalu proses pertukaran baju dan atau kegiatan import barang bekas, bisa juga sang kutu menempel di baju pelancong dari luar negeri lalu melayang terbang saat sang turis singgah di Indonesia. Tentu saja ini masih harus dibuktikan lebih lanjut, dan aku pikir tidak ada pihak yang berniat untuk mengadakan penelitian mengenai ini.

Dengan kemampuannya dalam berkembangbiak, disebutkan bahwa kutu putih dewasa betina mampu bertelur hingga 500 butir yang diletakkan dalam satu kantung telur terbuat dari lilin dan berbiak 11-12 generasi dalam kurun setahun, adalah menjadi sangat wajar bila kutu ini menjadi ancaman serius didalam dunia pertanaman. Saking seriusnya, sampai ada penelitian mengenai sang kutu seperti dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Urban Entomology, berikut ini aku tampilkan abstrak dari penelitian tersebut.

The papaya mealybug, Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae), is recorded from the Oriental Region for the first time, where it was found in Indonesia (Java) and India (Tamil Nadu) in 2008. Papaya mealybug is a polyphagous pest that damages many tropical crops. A native of Central America, it spread to the Caribbean region and South America in the 1990s; since then it has been accidentally introduced to some islands in the Pacific region. The distribution, host range and characteristics of the mealybug are summarized.

Mengapa papaya, karena ternyata kutu putih ini pada awalnya adalah hama papaya.

Lalu bagaimanakah cara kita membasminya? Ada banyak cara yang bisa lakukan, dari pengobatan alami/herbal sampai pengobatan menggunakan insectisida. Kita mulai dari pengobatan alami.

Menurut beberapa sumber bawang putih bisa dijadikan alternatif untuk obat kutu putih ini. Akan tetapi, itu tergantung dari pemilihan bawang putih itu sendiri, yaitu pengetahuan kita mengenai sehat atau tidaknya bawang putih yang akan kita gunakan untuk obat, apabila kita memotong bawang putih, akan sering ditemukan kondisi bawang putih dengan bercak coklat, atau busuk kecil atau lingkaran berwarna coklat pada daging bawang yang menurut beberapa literature, tanda bahwa bawang putih tersebut mengalami serangan jamur dan bakteri. Jadi saran mengenai teknik ini adalah gunakanlah bawang putih yang sehat sehingga tujuan yang kita kehendaki dapat tercapai, Amien.

Berikutnya adalah metoda yang di dapat dari milis India, yaitu pengobatan menggunakan campuran Air, Sabun Colek, Minyak Tanah dan Obat Pestisida. Berikut adalah langkah langkahnya:

1. Ambil sabun colek satu sendok makan lalu larutkan dalam kaleng susu bekas ukuran 900 gram. Gunakan air bersih sebanyak setengah kaleng susu tersebut.

2. Tambahkan minyak tanah (kerosene) sebanyak seperempat dari kaleng tersebut. (jadi perbandingan air dan minyak tanah adalah 2:1).

3. Jika tidak mempunyai pestisida, maka gunakanlah cairan pembunuh serangga sebanyak dua sendok makan.

4. Campur dan aduk hingga membentuk emulsi dan sabun tidak berbusa dan tidak menggumpal lagi. Hindari gumpalan sabun karena akan menyumbat botol sprayer. Tampak larutan seperti air cucian beras.

5. Masukkan cairan kedalam botol sprayer. Semprotkan ke tanaman yang terkena kutu putih, terutama bagian bawah daun dimana hama kutu putih berkumpul. Jangan lupa, gulma sekitar tanaman harus disemprot juga agar menghindari serangan hama tersebut di kemudian hari.

Kemudian metoda lainnya yang bisa dan biasa digunakan adalah penggunaan insectisida, berikut ini beberapa alternatif yang ada:

1. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

2. merujuk dari daftar obat Deptan 2006, kutu putih dapat ditanggulangi dengan menggunakan AKOTHION 400EC, Akothion ini berbahan aktif Akothion 400 EC berbahan aktif : metidation :400 g/l.

Itulah yang aku dapatkan dari internet, dan dari beberapa alternative yang ada, aku akan lari ke alternatif terakhir yaitu penggunaan akothion, untuk itu, trubus kembali menjadi tujuan akhir pekan ini. Wah sempatkah? Rencanaya weekend ini aku akan mulai berkebun sayuran, dan belajar menanam papaya California, wah bahan tulisan baru nih. Next Time.