taman Kota

Taman Kota

by Guntoro S.Pd , 9 mei2011
Taman Tugu Kota Malang
KOTA
Kota merupakan salah satu lingkungan hidup dan tempat bermukimnya warga kota, serta tempat melakukan segala aktivitas mereka baik yang aktif, maupun pasif.
Permintaan akan pemanfaatan lahan kota semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dalam sebuah kota. Penataan lingkungan di berbagai daerah perkotaan cenderung mengabaikan keseimbangan, sehingga kenyamanan lingkungan hidup menjadi berkurang. Berbagai proyek pembangunan, mulai dari pembangunan fasilitas kota, industri, transportasi, dan pemukiman yang dilakukan sering mengubah konfigurasi alami lahan/bentang alam kota tanpa memperhatikan kebutuhan akan lahan hijau sebagai penyeimbang alam.
Menurut Budihardjo (1993), kota dapat dipandang dari paham biologisme atau suatu jaringan organisme utuh yang terdirti atas dua subsistem yaitu city’ s hard ware atau jasmani kota dan city’ s soft ware atau rohani kota.
Ketidakseimbangan yang terjadi pada satu sistem akan mempengaruhi sistem yang lain. Oleh sebab itu dalam penataan letak (tata ruang) perkotaan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang memperhatikan aspek kesehatan dan keindahan. Sehingga penyediaan taman kota perlu untuk dimasukkan kedalam bagian dari fasilitas publik dalam rangaka memberikan ruang terbuka hijau yang memberikan sejumlah manfaat seperti menumbuhkan kesegaran, kenyamanan, keindahan lingkungan, menurunkan polusi, dan mewujudkan keserasian lingkungan.
TAMAN KOTA
Taman kota merupakan suatu kawasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, lengkap dengan segala fasilitasnya untuk kebutuhan masyarakat kota sebagai tempat rekreasi secara aktif maupun pasif. Secara estetika, keberadaan taman kota mampu memberikan efek visual dan psikologis yang indah dalam totalitas ruang kota. Selain itu  kota juga memiliki peranan penting sebagai paru-paru kota, pengendali iklim mikro, konservasi tanah dan air, serta habitat berbagai flora dan fauna.
Penataan taman kota di suatu kawasan tidak asal jadi, tetapi tujuan penyebaran tamannya harus jelas dan stategis. Seperti penempatan lokasi, luas taman, kelengkapan sarana dan prasarana, keamanan dan kenyamanan harus sesuai dengan kebutuhan standar kota. Apabila luas taman kota dan jumlah taman seimbang, dapat memberikan citra kota yang asri dan berwawasan lingkungan.
STANDAR TAMAN KOTA
Sebuah Taman Kota yang baik seharusnya dapat memenuhi 5 fungsi dasar, yaitu :
1. Fungsi Hidrologi : berperan dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir sebuah kawasan perkotaan.
Adanya pepohonan dalam taman kota mampu meresapkan air ke dalam tanah melalui perakarannya yang dalam, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang. Sehingga dapat mengurangi terjadinya banjir dalam kota tersebut. Menurut perkiraan, untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, setidaknya mampu menyimpan 900 m3 air tanah per tahun. Sehingga kekeringan sumur penduduk di musim kemarau pun dapat diatasi.
2. Fungsi Ekologi : sebagai habitat flora dan fauna dan pengendali iklim mikro.
Sebuah taman yang penuh dengan pepohonan dapat berfungsi sebagai produsen oksigen, penyaring polusi dan debu, pengikat karbon, sekaligus pendingin udara bagi warga kota. Pepohonan yang  rimbun, dan rindang, terus-menerus menyerap dan mengolah gas-gas beracun yang mencemari kota seperti karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), timbal (Pb) dan gas-gas beracun lainnya, kemudian merubahnya menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga kota setiap saat. Suhu di sekitar taman pun menjadi lebih sejuk, karena mampu mengurangi suhu lima sampai delapan derajat Celsius. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pohon, berarti semakin banyaknya supplai O2, semakin tinggi biodiversitas, dan semakin baik kualitas udara di tempat tersebut.
3. Fungsi Kesehatan : sebagai penjaga kualitas lingkungan kota.
Berkaitan dengan fungsi ekologis taman, banyaknya pepohonan juga berdampak positif pada kualitas udara dan kesehatan warga kota. Bagaimana tidak? Setiap jam, sekitar satu hektar daun-daun hijau dapat menyerap delapan kilogram CO2 yang setara dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Dan diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi oleh 1.500 penduduk perhari. Ini tentunya membuat kita dapat bernafas dengan lega dan feel comfort.
Pepohonan juga dapat menyaring berbagai cemaran gas berbahaya dan polutan. Dengan tereduksinya polutan di udara maka masyarakat kota akan terhindar dari resiko yang berupa kemandulan, infeksi saluran pernapasan atas, stres, mual, muntah, pusing, kematian janin, keterbelakangan mental anak- anak, dan kanker kulit. Kota menjadi indah, warga kota pun sehat.
4. Fungsi Rekreasi : sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi keluarga yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan edukatif.
Dari fungsi ini, taman dapat di bedakan menjadi 2, yaitu taman aktif dan taman pasif. Dikatakan sebagai taman aktif apabila di dalamnya di bangun berbagai fasilitas yang menunjang berbagai kegiatan pemakai taman, sehingga pemakai taman dapat menggunakan fasilitas di dalamnya secara aktif seperti olahraga, jalan-jalan dan bermain. Dalam taman aktif juga memungkinkan adanya penjual makanan dan minuman, serta berbagai cindera mata yang terwujud karena adanya kebutuhan dari pemakai taman. Contohnya, Taman Raya Kota, Alun-alun, dan taman-taman rekreasi.
Dan disebut sebagai taman pasif apabila suatu taman dibuat cukup sederhana, dengan fasilitas yang minim, dan sangat mengutamakan keindahan visualnya. Sehingga pemakai taman cenderung menikmati taman tersebut sebagai suatu aksen keindahan yang menarik, tanpa ada aktivitas yang aktif di dalamnya. Contohnya seperti taman yang berada di pertigaan, di perempatan, di samping jalan, taman meredian di perkotaan dan lainnya
5. Fungsi Estetika : sebagai elemen visual keindahan kota.
Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman kota dengan baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman kota yang indah, dapat juga digunakan warga setempat sebagai sarana rekreasi dan tempat anak-anak bermain dan belajar. Bahkan taman kota yang indah dapat mempunyai daya tarik dan nilai jual bagi pengunjung. Berbagai macam tanaman dan bunga-bungaan yang ada ditaman yang ditata dengan sangat rapi bisa menjadi daya tarik tersendiri dan membuat pengunjung betah berlama-lama ditaman tersebut.
Untuk memenuhi kelima fungsi diatas, perlu adanya perencaan lebih lanjut tentang luas taman yang dibutuhkan dalam sebuah kota. Hingga saat ini, masih belum ada standar luas taman kota yang baku. Ada yang berpendapat berdasar pada kebutuhan per orang, yaitu sekitar 7-11,5 m2 per orang.  Ada juga yang berdasar pada luas dan jarak jangkauan dari tempat tinggal :
  • Taman kecil yang luasnya < 2 ha diletakkan tidak jauh dari lingkungan rumah. Sehingga dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
  • Taman menengah luasnya 20 ha, terletak sejauh 1,5 km dari perumahan
  • Taman besar yang luasnya minimal 60 ha terletak sejauh 8 km dari perumahan.
Namun menurut pendapat saya, luas ideal untuk taman kota dapat dipertimbangkan berdasarkan fungsi utama taman (sebagai taman rekerasi aktif atau sebagai penghias kota), jumlah penduduk yang tinggal dikota tersebut, berapa taman kota atau ruang terbuka hijau yang ada, dan jarak antar taman.
Selain luas taman, hal yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah fasilitas taman. Sebuah taman yang betujuan sebagai arena rekreasi warga kota, setidaknya harus menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut.
1. Pohon, tanaman dan ornamen taman. Taman identik dengan desain tanaman yang berwarna-warni dan beraneka ragam. Perpaduan antara bunga, padang rumput, dan elemen taman dalam lengkung garis nan indah, merupakan pemandangan yang menarik bagi setiap pengunjung taman. Namun yang tak kalah pentingnya dalam sebuah taman adalah pohon yang rindang. Taman tanpa pohon rindang terasa kurang lengkap sebagai sebuah taman rekreasi. Selain berfungsi sebagai peneduh, pohon juga berfungsi sebagai penyaring udara, penyedia oksigen, dan tempat tinggal burung-burung.
2. Pedestrian. Pemakai taman mayoritas adalah pejalan kaki, sehingga pedestrian harus dibuat senyaman mungkin. Kriteria kenyamanan pedestrian dapat di lihat dari kemulusan jalan sehingga orang dapat berjalan tanpa takut terjungkal atau jatuh, cukup luas sehingga orang dapat berjalan tanpa berdesakan, ada pengaman jalan, dan nyaman untuk orang cacat, manula, dan anak kecil.
pedestrian yang luas
3. Bangku taman atau duduk yang nyaman. Setelah berjalan-jalan, bermain, atau jogging, tentunya sangat nyaman jika kita duduk-duduk santai di bangku taman yang nyaman sambil menikmati desain taman yang cantik. Oleh sebab itu, elemen bangku taman merupakan sesuatu yang wajib ada jika taman tersebut memang difungsikan sebagai taman rekreasi.
4. Gazebo. Gazebo ini dimaksudkan untuk istirahat dan berteduh jika turun hujan. Gazebo tidak perlu dibuat terlalu mewah, namun cukup nyaman, aman, dan sesuai dengan tema taman agar tidak kelihatan asing di taman tersebut.
5. Arena bermain anak-anak. Untuk arena bermain anak berumur 3-10 tahun hendaknya di buat luas dan tertutup rumput hijau demi kenyamanan. Atau dapat disediakan bak pasir untuk anak-anak bermain pasir. Di sisi arena bermain dapat disediakan tempat duduk untuk istirahat.
6. Arena olahraga. Arena olah raga dibuatkan seperti jalur untuk berlari (jogging track) yang harus dibedakan dengan jalan pedestrian. Untuk manula, dapat disediakan jalur pendek tersendiri yang tersusun dari batu-batuan dengan tekstur yang disesuaikan untuk refleksi.
jalan refleksi
jalan refleksi
7. Toilet. Toilet perlu disediakan agar pengunjung tidak buang air sembarangan. Penyediaan toilet ini harus dibedakan antara toilet pria dan wanita serta harus selalu dijaga kebersihannya.
8. Saluran air. Saluran air atau selokan difungsikan untuk menampung air hujan dan mengalirkannya ke saluran pembuangan agar tidak membanjiri kawasan taman.
9. Tempat sampah. Penyediaan tempat sampah sangat penting sebagai upaya untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan taman.
10. Lampu taman. Lampu taman ini difungsikan sebagai penerangan di malam hari sekaligus sebagai elemen taman yang dapat menambah keindahan taman.
11. Tempat parkir. Agar pengunjung yang membawa kendaraan tidak parkir sembarangan. Diluar area taman perlu disediakan tempat parkir. Tempat parkir yang baik memiliki jalur masuk dan jalur keluar yang jelas, aman, serta memiliki batas parkir yang jelas agar parkir kendaraan dapat terlihat rapi dan bersih.
12. Pusat informasi dan pos penjagaan. Pusat infromasi dan keamanan ini diperlukan agar pengunjung tidak kesulitan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan berkaitan dengan taman kota dan sekitarnya. Selain itu dapat berfungsi sebagai tempat mengadukan laporan kehilangan yang terjadi di area taman. Oleh sebab itu, pos informasi dan penjagaan ini harus selalu siap sedia agar bila sewaktu-waktu ada pengunjung yang membutuhkan informasi atau kehilangan sesuatu dapat segera mendapatkan pelayanan.
Selain itu, pengelola taman juga perlu memeperhatikan aspek-aspek sebagai berikut.
1. Mobilisasi ke taman. Ini juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan taman kota. Hal ini dikarenakan taman kota adalah untuk semua warga, tak terkecuali orang yang cacat, anak-anak, ataupun manula. Sehingga jalur mobilitas ke taman perlu dipikirkan dengan matang. Apabila letak taman kota berada disekitar jalur jalan raya yang padat, maka perlu dibuatkan jembatan layang demi keamanan pengunjung taman.
5. Keamanan dan kenyamanan taman. Hal ini biasa dilakukan dengan memasang peraturan yang berisi larangan untuk merusak taman, bertindak kriminal, atau bertindak yang tidak sesuai norma. Namun seringnya, papan peringatan tersebut lebih berfungsi sebagai penghias taman layaknya lampu taman. Untuk menghindari hal tersebut, tidak ada salahnya jika di dalam taman disediakan polisi taman yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi para pengunjung agar tidak bertindak sembarangan dan merusak fasilitas taman.
2. Perawatan taman. Perawatan taman ini merupakan upaya untuk menjaga merawat taman agar taman tidak kumuh dan selalu terlihat rapi.
3. Kebersihan taman. Untuk menjaga kebersihan taman perlu disediakan tempat sampah dan petugas kebersihan agar taman selalu bersih dan indah. Namun yang perlu ditekankan dalam hal ini. Kebersihan bukan hanya tanggungjawab petugas kebersihan, namun semua orang yang memanfaatkan fasilitas taman.
4. Desain dan penataan yang indah. Dengan penataan taman yang bagus membuat taman terlihat lebih indah dan enak dipandang, sehingga orang yang berada di taman menjadi lebih fresh dan menjadi betah.
Agar taman kota tetap indah dan berfungsi dengan baik, maka kita sebagai warga kota juga perlu untuk menjaga dan merawat taman dengan tidak merusak fasilitas, tidak mencorat-coret elemen taman, dan ikut menjaga kebersihan taman. Taman terawat, warga kota pun sehat!. (Lynda)
Sumber :
Andy, Ruslan Chandra. 2007. Belanda Terapkan Taman Kota Indonesia Harus Meningkatkannya. www.kabarindonesia.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2010
Abidillah, Junaidi. 2005. Pola Penyebaran Taman Kota Dan Peranannya Terhadap Ekologi Di Kota Jepara. http://top-pdf.com/. Diakses tanggal 25 Oktober 2010.